Asal Mula 7-Eleven

7-Eleven dalam situsnya mengumumkan akan memasuki pasar Indonesia. Jaringan peritel terbesar di dunia tersebut masuk dengan perjanjian master franchise dengan PT Modern Putra Indonesia. Dengan demikian, Indonesia merupakan negara Asia ke-12 yang menjadi tempat 7-Eleven beroperasi.
Siapa sebenarnya 7-Eleven? Bagaimana cara mereka tumbuh dan sukses menjadi peritel convenience store yang sangat sukses? Pelajaran apa sajakah yang dapat dipetik dari mereka?
Cikal bakal perusahaan ini adalah Southland Ice Company yang didirikan tahun 1927 di Dallas, Texas, Amerika Serikat. Salah seorang pekerjanya, Joe C. Thomson, mencoba menjual telur, susu dan roti di depan pabrik pembuat es yang dimiliki John Jefferson tersebut. Bisnisnya ternyata laku keras sekalipun ada banyak toko grosir di sekitarnya. Masyarakat lebih suka toko tersebut karena kesegaran roti dan susunya – maklum, dekat pabrik es. Saking suksesnya, Thomson kemudian membeli Southland Ice Company dan mengubahnya menjadi Southland Corporation yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Awalnya, nama toko penjual barang-barang kebutuhan sehari-hari itu adalah Tote’m, karena konsumen harus men-tote (membungkus) bawaan mereka. Pada 1946, mereka membuka tokonya dari pukul 7 pagi sampai pukul 11 malam. Itulah asal-usul nama 7-Eleven. Jam buka ini juga merupakan jam buka yang sangat panjang dibandingkan dengan toko-toko yang buka di saat itu. Walaupun saat ini mereka membuka tokonya selama 24 jam, nama 7-Eleven tidak pernah diubah lagi.
Seusai pergantian nama itu, mereka pun berekspansi dengan cepat. Tahun 1952, mereka telah mencapai sekitar 100 toko dan terus bertambah setiap tahun. Sayang, di tengah akselerasi bisnis, malang tidak dapat ditolak. Pada 1980-an, 7-Eleven kesulitan keuangan. Puncaknya, tahun 1987, John Philip Thompson menjual perusahaan yang didirikan bapaknya itu kepada Ito-Yokado dengan menandatangani management buy-out senilai US$ 5,2 miliar. Akan tetapi, pembelinya juga sempat kesulitan keuangan karena hancurnya bursa saham pada 1987. Saat itu, Ito tidak berhasil mendapatkan utang obligasi yang memadai, sehingga terpaksa menawarkan sahamnya.
Ito-Yokado kemudian membentuk 7&i Holdings Co. yang menaungi jaringan 7-Eleven. Pada 2007, mereka mengumumkan bahwa mereka akan secara agresif memasuki pasar AS dengan menambah 1.000 toko baru di sana. Secara keseluruhan, 7-Eleven memiliki sekitar 36.000 toko di 14 negara, diantaranya 12.300 toko di Jepang, 6.100 toko di AS dan mewaralabakan 17.000 toko di Negeri Abang Sam tersebut. Walaupun memiliki lebih banyak toko di AS, dua pertiga dari pendapatannya berasal dari Jepang. Jangan mengira kalau persaingan di industri tersebut rendah. Jepang memiliki sekitar 43.000 konbini, sebutan untuk convenience store dalam bahasa Jepang. Selain 7-Eleven, beberapa nama besar di industri ini adalah Lawson dan FamilyMart.
Jadi, apa yang menjadi basis kesuksesan jaringan peritel ini?
Inovasi dan Selalu Menjadi yang Pertama. Keberhasilan mereka adalah pada inovasinya. 7-Eleven berhasil memengaruhi orang Jepang untuk membeli onigiri, nasi bola dengan rumput laut di toko mereka. Rahasianya? Untuk menjaga agar tetap garing, mereka memakai kemasan khusus yang memisahkan nasi dari rumput lautnya. Metode ini sekarang menjadi standar untuk onigiri yang dijual di convenience store di Negeri Matahari Terbit. Mereka juga menjual kopi dingin yang dituangkan dari kulkas dan dijual dalam kemasan kertas.
7-Eleven juga memiliki sejumlah “bisnis sampingan” di samping ritel. Mereka menjual tiket dan menerima pembayaran uang air, listrik, gas dan pajak. Inovasi yang lebih lanjut adalah meminta para kasirnya untuk mengisikan uang tunai yang diterima ke dalam ATM yang ada dalam toko. Inovasi ini memberikan efisiensi yang luar biasa: uang tunai tersebut tidak usah diantar ke kantor pusat lagi, uang kas yang diterima menjadi lebih aman berada dalam mesin ATM, serta bank tidak perlu datang mengisi mesin ATM tersebut lagi.
Yang menarik, mereka menjalankan strategi yang berbeda untuk setiap negara. Bila di Jepang rasanya sulit menjual minuman soda dalam kemasan 2 liter karena bukan merupakan budaya masyarakatnya, 7-Eleven tidak segan-segan meluncurkan kemasan raksasa tersebut dengan nama Big Gulp. Kemasan yang ditawarkan mulai dari 0,7 liter (Gulp), 1,2 liter (Super Big Gulp) sampai 2 liter (Double Gulp).
Dengan demikian, 7-Eleven merupakan peritel yang pertama beroperasi dari pukul 7 pagi sampai pukul 11 malam, yang pertama beroperasi 24 jam sehari, dan yang pertama menjual minuman soda dalam ukuran raksasa. Selain itu, mereka juga merupakan toko yang pertama menjual kopi yang baru diseduh (freshly brewed) dalam kemasan siap pakai. Saat ini, mereka juga menjadi toko yang pertama menawarkan ramuan herbal ke dalam kopinya.
Kopi merupakan produk buatan sendiri yang paling laku di jaringan toko ini. Setiap hari mereka menjual sekitar 1 juta gelas, setara dengan 10.000 pot setiap jamnya sepanjang tahun. Bukan hanya itu, mereka juga berhasil menjual 60 juta donat setiap tahun. Hebatnya lagi, sekitar 70% pembeli donat juga membeli kopi buatan 7-Eleven bersamaan dengan donatnya. Sebuah kombinasi cross-selling yang sangat berhasil.
Selain itu, pada 1967, mereka mulai menawarkan Slurpee, minuman bersoda setengah beku yang dijual pada suhu 28 derajat Celcius. Rasa yang favorit adalah kola ataupun ceri. Rasa-rasa baru juga diperkenalkan secara berkala. Saat ini, jaringan toko ini berhasil menjual rata-rata 13 juta minuman Slurpee setiap bulan. Sejak diluncurkan, mereka telah menjual sekitar 6 miliar gelas minuman ini. Pada 1998, mereka pun meluncurkan lip balm dengan rasa Slurpee yang disebut sebagai Slurpee Lip Balm. Pada 2004, mereka meluncurkan sedotan Slurpee yang dapat dimakan.
Jaringan toko ini merayakan 11 Juli (di AS ditulis 7/11) sebagai hari 7-Eleven di AS. Di Australia, hari itu dirayakan pada tanggal 7 November. Di hari itu, toko-toko 7-Eleven tertentu akan menawari 1.000 pelanggannya 7.11 oz Slurpee dengan rasa sesuka konsumen secara gratis. Dengan demikian, 11 Juli juga disebut sebagai ”Slurpee Day”.
Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing. Sepertinya 7-Eleven tidak henti-hentinya berinovasi. Pada 23 April 2007, mereka meluncurkan kartu Nanaco (dalam bahasa Jepang, nana artinya tujuh). Kartu ini adalah kartu uang elektronik tanpa sentuhan yang bersifat prabayar dan dapat di-charge ulang (contactless electronic money, prepaid, rechargeable). Mungkin di Indonesia, persamaannya adalah kartu Flazz dari BCA.
Mulanya, kartu ini hanya diluncurkan di sekitar 1.500 toko 7-Eleven di Tokyo. Hanya dalam waktu satu bulan, seluruh jaringannya telah memiliki fasilitas kartu ini. Pada Mei 2008, Nanaco telah diterima di semua jaringan Ito-Yokado. Pada Juni 2007, tiga bulan sejak diluncurkan, telah ada 3,8 juta pemegang kartu. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 7,5 juta pemegang kartu dan kartu tersebut telah dapat dipakai di sekitar 7.000 toko di luar jaringan Ito-Yokado. Nanaco juga telah menjadi kartu e-wallet yang paling sering dipakai di Jepang sekaligus kartu loyalti peritel yang paling kaya akan informasi pribadi konsumen.
Pembuat kartu ini adalah IY Card Services Co., yang juga merupakan anak perusahaan 7&i Holdings Co. Nanaco tersedia dalam dua format: kartu dan telepon seluler. Untuk ponsel, konsepnya adalah dengan contactless chip yang ditambahkan dengan aplikasi osaifu-keitai (o-saifu artinya dompet dan keitai adalah telepon genggam). Bila konsumen memiliki kartu kredit IY, mereka dapat memilih opsi postpay untuk kartu Nanaco. Dengan adanya kartu contactless ini, jelas konsumen akan mendapatkan kemudahan. Mereka hanya perlu melambaikan kartu Nanaco ataupun ponselnya pada saat ingin membayar. Sebagai insentif untuk konsumen, pembelian dengan Nanaco akan mendapatkan poin yang dapat ditukar dengan hadiah.
Hebatnya, kartu Nanaco adalah satu-satunya contactless smart card yang diterima oleh 7-Eleven. Toko 7-Eleven ini mendapatkan informasi yang sangat berharga dari kartu ini. Mereka dapat dengan persis mengetahui apa dan kapan konsumen membeli sesuatu sehingga mereka dapat mengatur logistiknya dengan tepat. Dengan menuai informasi ini, jaringan toko ini akan mendapat suplai sebanyak 9 kali dari pusat distribusi. Semua makanan yang dikirimkan diatur sesuai dengan suhu dan perkiraan waktu pembelian konsumen sehingga akan selalu segar pada saat konsumen membelinya. Kesegaran ini merupakan perhatian utama jaringan ini. Bahkan kopi hanya akan dipertahankan selama 1 jam, sesudah itu harus dibuang.
Untuk menjaga kesegaran makanannya, mereka membaginya berdasarkan suhu. Makanan beku dikirimkan pada suhu -20 derajat C, makanan dingin dikirimkan pada suhu 5 derajat C, nasi pada suhu 20 derajat C, dan makanan diproses pada suhu ruangan. Untuk mengantisipasi risiko lalu lintas yang tidak pasti, mereka memiliki sejumlah moda transportasi termasuk sepeda motor dan helikopter. Tidak mengherankan, pada saat gempa bumi Kobe sebesar 6,8 SR terjadi pada 17 Januari 1995 pukul 05.46 pagi, dengan memanfaatkan kekuatan logistiknya, mereka mampu mengirimkan 64.000 bola nasi sebagai amal ke kota tersebut sebelum pukul 11 siang dengan memakai 7 helikopter dan 125 sepeda motor.
Untuk memaksimalkan efisiensi distribusi dan meminimalkan kompetisi, mereka menjalankan Dominant Opening Strategy. Mereka mengonsentrasikan tokonya di area tertentu untuk menciptakan critical mass. Daerah jangkauan adalah radius 500 meter dan semua daerah dilingkupi dengan overlap yang minimal. Dengan demikian, logistiknya akan teroptimalkan karena satu truk dapat melayani beberapa toko dalam satu daerah.
Tata letak toko juga diatur untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen. Misalnya, diketahui pada pukul 7-8 pagi, susu 350 ml paling banyak dibeli orang yang berangkat bekerja; pukul 11-1 siang, susu 500 ml paling banyak dibeli anak pulang sekolah; dan malam hari susu 1 liter paling banyak dibeli oleh ibu tangga. Dengan adanya pengetahuan seperti ini, manajer toko akan mengatur tata letak toko pada jam-jam tersebut sesuai dengan ukuran susu yang paling banyak dibeli. Dan ini semua dimungkinkan terjadi lantaran dukungan teknologi informasi.
Online dan Kiosk. Pada Oktober 2000, mereka meluncurkan 7dream.com. Ide dasarnya adalah konsumen akan memilih barang yang dipesan dan akan mengambil barang tersebut di toko 7-Eleven dua atau tiga hari kemudian. Dengan demikian, 7-Eleven tidak usah memiliki stok barang yang banyak. Karena subway merupakan moda transportasi yang sangat umum di Jepang, tidak mengherankan ada banyak toko 7-Eleven di dekat stasiun subway sehingga konsumen akan gampang mengambil barangnya begitu keluar dari stasiun.
Mereka juga memiliki MMK (Multi-Media Kiosk); konsumen yang tidak memiliki Internet dapat datang dan memesan barang yang tidak ada di toko. Sistem ini juga terhubungkan dengan Fuji Film yang memungkinkan konsumen membawa foto digital dan mengembangkannya dengan memakai printer dalam MMK. MMK terkoneksi pula ke Sony Entertainment System dan menawarkan Mini-Disk, seperti CD, di mana konsumen dapat memilih dan mem-burn lagu-lagu yang disukai. Lagu-lagu yang populer biasanya telah tersedia di database toko.
Pada April 2004, mereka pun mulai menawarkan 7-Eleven Speak Out Wireless di mana konsumen dapat membeli ponsel prabayar langsung dari toko 7-Eleven di AS dan Kanada serta mengaktifkannya langsung di tempat. SIM Card-nya tidak dijual terpisah. Dengan demikian, mereka juga menjadi peritel yang pertama menjual kartu telepon prabayar.
Visi dan Misi di Balik Kesuksesan. Selalu menjadi yang pertama dan penuh inovasi merupakan implementasi misi 7-Eleven: ingin konsisten melayani kebutuhan konsumen yang senantiasa berubah agar mereka merasa nyaman. Visi mereka adalah menjadi convenience retailer terbaik di dunia. Pencapaian visi dan misi ini dicapai dengan prinsip Servant Leadership dan The 7-Eleven Way. Servant Leadership didefinisikan dengan 3C, yakni capacity (apa yang dapat dilakukan untuk memimpin), commitment (apa yang ingin dilakukan untuk memimpin), dan character (apa yang akan dilakukan untuk memimpin). The 7-Eleven Way dideskripsikan dalam akronim I CARE yang merupakan singkatan dari Integrity, Customer Focus, Accountability, Recognition dan Excellent Execution.
Satu lagi yang tak bisa diabaikan adalah 7-Eleven memiliki struktur organisasi yang ramping yang membuat aliran informasi mengalir lebih cepat, lebih lancar, sehingga lebih efisien untuk pengambilan keputusan. Jim Keyes, mantan CEO 7-Eleven, mengungkap bahwa gaya manajemen yang dikembangkan di perusahaan ini mirip pelatihan tim sepak bola. “Saya mencoba membuat strategi untuk menang, strategi yang memungkinkan organisasi menghilangkan hambatan persaingan. Kami harus memiliki rencana permainan, dan jelas, tugas sayalah untuk membuatnya,” katanya. Dan jelas, ini adalah sebuah perpaduan visi, misi dan prinsip yang sempurna untuk bersaing di industri ritel yang sangat kompetitif.

Samsons - Kenangan Terindah

aku yang lemah tanpamu
aku yang rentan karena
cinta yang tlah hilang darimu
yang mampu menyanjungku

selama mata terbuka
sampai jantung tak berdetak
selama itu pun
aku mampu tuk mengenangmu

darimu
kutemukan hidupku
bagiku
kau lah cinta sejati

yea ohh

bila yang tertulis untukku
adalah yang terbaik untukmu
kan kujadikan kau kenangan
yang terindah dalam hidupku

namun takkan mudah bagiku
meninggalkan jejak hidupku
yang tlah terukir abadi
sebagai kenangan yang terindah
ohh

Armada - Pemilik Hati

Lihat ku disini
Kau buat ku menangis
Tak ingin menyerah
Tapi tak menyerah
Mencoba lupakan
Tapi ku bertahan

Reff:
Kau terindah kan selalu terindah
Aku bisa apa 'tuk memilikimu
Kau terindah 'kan selalu terindah
Harus bagaimana ku mengungkapkannya
Kau pemilik hatiku

Mungkin lewat mimpi
Ku bisa 'tuk memberi
Ku ingin bahagia
Tapi tak bahagia
Ku ingin dicinta
Tapi tak dicinta

Back to Reff: 2x

Kau pemilik hatiku
Kau pemilik hatiku
Kau pemilik hatiku

Persija Jakarta

Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Jakarta. Persija saat ini berlaga di Liga Super Indonesia.
Persija didirikan pada 28 November 1928, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ). VIJ merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan keikutsertaan wakil VIJ, Mr. Soekardi dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprojo Yogyakarta, Sabtu 19 April 1930.
Klub ini mendapatkan perhatian yang besar dari Mantan Gubernur Jakarta, Sutiyoso, yang merupakan Pembina Persija. Kelompok pendukungnya bernama The Jakmania.

Sejarah

Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra). Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada.
Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.

Prestasi

Perserikatan

Liga Indonesia

Liga Super Indonesia

Piala Indonesia

  • Tahun 2005, Runner-Up Copa Indonesia
  • Tahun 2006, Copa Indonesia Juara 3
  • Tahun 2007, Copa Indonesia Juara 3

Internasional

informasi:
www.wikipedia.org

Manchester United F.C

Manchester United F.C. (biasa disingkat Man Utd, Man United atau hanya MU) adalah sebuah klub sepak bola papan atas di Inggris yang berbasis di Old Trafford, Manchester,
Dibentuk sebagai Newton Heath L&YR F.C. pada 1878 sebagai tim sepak bola depot Perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire Railway di Newton Heath, namanya berganti menjadi Manchester United pada 1902.
Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris, barulah sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson - dominasi dengan skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership di tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan dua belas kali merebut trofi juara.
Meskipun sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit diulangi di kejuaraan Eropa; mereka hanya pernah meraih juara di Liga Champions tiga kali sepanjang sejarahnya (1968, 1999, 2008).
Sejak musim 86-87, mereka telah meraih 22 trofi besar - jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka telah memenangi 19 trofi juara Liga Utama Inggris (termasuk saat masih disebut Divisi Satu). Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 1999 dan sekali lagi pada tahun 2008 setelah mengalahkan Chelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor memenangi Piala FA sebanyak 11 kali. Pada 2008, mereka menjadi klub Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia Antarklub FIFA.
Pada 12 Mei 2005, pengusaha Amerika Serikat Malcolm Glazer menjadi pemilik klub dengan membeli mayoritas saham yang bernilai £800 juta (US$1,47 milyar) diikuti dengan banyak protes dari para pendukung fanatik.

Tim pertama kali dibentuk dengan nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C. pada 1878 sebagai tim karya Lancashire dan Yorkshire, stasiun kereta api di Newton Heath. Kaos tim berwarna hijau - emas. Mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street di kota dekat Clayton pada 1893. Tim sudah memasuki kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, menjadi perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris perkumpulan dan pengedropan "L&YR" dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C saja..
Tak lama kemudian, di tahun 1902, tim nyaris bangkrut, dengan utang lebih dari £2500. Lapangan Bank Street mereka telah ditutup.
Sebelum tim mereka bubar, mereka menerima investasi dari J. H. Davies*, direktur Manchester Breweries. Awalnya, seorang legenda tim, Harry Stafford, yang merupakan kapten tim, memamerkan anjing St. Bernardnya**, kemudian Davies memutuskan untuk membeli anjing itu. Stafford menolak, tetapi berhasil memengaruhi Davies untuk menannamkan modal pada tim dan menjadi chairman tim.[6] Diadakan rapat untuk mengganti nama perkumpulan. Manchester Central dan Manchester Celtic adalah nama yang diusulkan, sebelum Louis Rocca, seorang imigran muda asal Italia, berkata "Tuan-tuan, mengapa kita tidak menggunakan nama Manchester United?" Nama ditetapkan dan Manchester United secara resmi eksis mulai 26 April 1902. Davies juga memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.
Ernest Mangnall ditunjuk menjadi sekretaris klub menggantikan James West yang mengundurkan diri pada tanggal 28 September 1902. Mangnall bekerja keras untuk mengangkat tim ke Divisi Satu dan gagal pada upaya pertamanya, menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall memutuskan untuk menambah sejumlah pemain ke dalam klub dan merekrut pemain seperti Harry Moger, Dick Duckworth, dan John Picken, ada juga Charlie Roberts yang membuat dampak besar. Dia dibeli £750 dari Grimsby Town pada April 1904, dan membawa tim ke posisi tiga klasmen akhir musim 1903-1904.
Mereka kemudian berpromosi ke Divisi Satu setelah finis diurutan dua Divisi Dua musim 1905–06. Musim pertama mereka di Divisi Satu berakhir kurang baik, mereka menempati urutan 8 klasmen. Akhirnya mereka memenangkan gelar liga pertamanya pada tahun 1908. Manchester City sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas regulasi yang ditetapkan FA. Mereka didenda £250 dan delapan belas pemain mereka dihukum tidak boleh bermain untuk mereka lagi. United dengan cepat mengambil kesempatan dari situasi ini, merekrut Billy Meredith dan Sandy Turnbull, dan lainnya. Pemain baru ini tidak boleh bermain dahulu sebelum tahun Baru 1907, akibat dari skors dari FA. Mereka mulai bermain pada musim 1907–08 dan United membidik gelar juara saat itu. Kemenangan 2–1 atas Sheffield United memulai kemenangan beruntun sepuluh kali United. Namun pada akhirnya, mereka tutup musim dengan keunggulan 9 poin dari rival mereka, Aston Villa.
Klub membutuhkan waktu dua tahun untuk membawa trofi lagi, mereka memenangkan trofi Liga Divisi Satu untuk kedua kalinya pada musim 1910–11. United pindah ke lapangan barunya Old Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya di Old Trafford pada tanggal 19 Februari 1910 melawan Liverpool, tetapi mereka kalah 4-3. Mereka tidak mendapat trofi lagi pada musim 1911–12, mereka tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke Manchester City setelah 10 tahunnya bersama United. Setelah itu, mereka 41 tahun bermain tanpa memenangkan satu trofi pun.
United kembali terdegradasi pada tahun 1922 setelah sepuluh tahun bermain di Divisi Satu. Mereka naik divisi lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas liga Divisi Satu dan mereka turun divisi lagi pada tahun 1931. United meraih mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi Dua 1934. kekuatan mereka kembali ketika musim 1938–39.

Lambang dan warna klub

Ketika nama tim masih Newton Heath, seragam tim berwarna hijau-kuning. Pada tahun 1902, sehubungan dengan pergantian nama menjadi Manchester United, klub mengganti warna seragam mereka menjadi merah (kaos), putih (celana), dan hitam (kaos kaki), yang menjadi standar seragam MU sampai saat ini. Pengecualian ketika tim bertanding di Final Piala FA tahun 1909 melawan Bristol City, kaos berwarna putih berkerah merah berbentuk V. Desain seragam ini kembali digunakan saat 1920-an ketika seragam tim berwarna merah-merah.
Kostum tandang biasanya adalah kaos putih, celana hitam, dan kaos kaki putih, tetap warna lain juga pernah digunakan, termasuk kaos biru bergaris putih yang digunakan dari tahun 1903 sampai 1916, hitam seluruhnya pada 1994 dan 2003 dan kaos biru dengan garis horisontal perak pada tahun 2000. Satu yang paling terkenal, hanya dipakai sebentar, kostum tandang United yang berwarna keseluruhan abu-abu dipakai pada musim 1995–96. Kostum ini tidak digunakan lagi saat MU kalah pada pertandingan pertama pemakaian kostum ini. Pada babak pertama, MU kalah 3-0 dari Southhampton, mereka mengganti seragam yang mereka kenakan menjadi seragam ketiga mereka yang berwarna biru-putih, tetapi pada akhirnya kalah 3–1. Seragam abu-abu tidak pernah lagi digunakan akibat hasil buruk yang mereka dapat pada pertandingan pertama dengan seragam abu-abu itu. Seragam tandang MU yang terkenal lainnya adalah kaos putih dengan lengan hitam dan garis emas-hitam. Seragam ini adalah seragam terakhir yang didesain Umbro sebelum MU memilih produsen Nike, dan memperingati 100 tahun pergantian nama dari Newton Heath F.C menjadi Manchester United.
Kostum ketiga United berwarna biru, yang dikenakan pemain saat memenangkan Piala Champions 1968. Pengecualian, kostum kuning terang yang digunakan pada awal 1970-an, seragam biru bergaris putih yang dipakai 1996, dan kaos putih bergaris merah-hitam yang dipakai pada 2004. United juga menggunakan kostum ketiga untuk latihan. United mengadopsi warna kostum hitam keseluruhan pada musim 1998–99 dan kaos biru tua dengan pinggiran marun pada tahun 2001 untuk bertanding melawan Southampton dan PSV Eindhoven.
Lambang Manchester United telah diganti beberapa kali, tetapi perubahan yang dilakukan tidak terlalu signifikan. Setan yang terletak di tengah lambang merupakan akar dari julukan "Setan Merah" (The Red Devils), yang muncul di era 1960-an setelah Matt Busby mendengar itu dari fans tim rugbi Salford. Pada akhir 60-an, lambang setan telah mulai untuk dimasukkan pada brosur program dan syal klub, hingga akhirnya dimasukkan ke dalam lambang klub dengan memegang trisula. Di 1998, logo kembali didesain ulang, kali ini menghilangkan tulisan "Football Club". Perubahan ini bertentangan dengan pendapat suporter, yang memandang bahwa MU semakin menjauhi akar sepak bola dan perubahan ini hanya untuk kepentingan bisnis semata.

informasi:
www.wikipedia.org

Malam Ini Untukmu

Malam ini malam yang indah
Saat kau di sisiku... Oh gadis...
Tak pernah kurasakan malam ini
Dimana ketika malam itu terus bersamamu

Saat malam penuh bintang
Kau tetap memancarkan sinarmu sendiri
Saat malam penuh cinta
Hidup ini terasa sempurna... Oh gadis...

Tak pernah kurasakan
Perasaan seindah ini sebelumnya
Selamnya akan ku jaga
Senyum yang indah dari wajahmu

Cinta ini hanya untuk mu...
Kasih ini ada karena mu
Selamanya hanya kamu seorang
Satu dan terakhir di hatiku ini

Bingung

Berjalan selangkah demi selangkah
Mampu mengukir sautu jejak
Dengan penuh wibawa

Langkah yang kujejaki penuh dengan kesedihan
Karena cinta yang tak pernah bisa kudapatkan
Walau gadis yang kucintai....
Di depan mataku sendiri

Bisakah ku mendapatkan cinta sejati
Yang hidup di dalam dirinya
Hanya untuk sekian waktu....
Dan sampai hidupku tak bernyawa lagi....

Waktu


Akan waktu yang tak pernah mau menunggu
ku hanya ingin raga mu yang terlihat
tentang rasa yang ku bingkai
rindu terdalam yang ku rangkai

Entah dimana kita berpadu kembali,
dengan sejuta langkah resah
menyibak kumparan kabut dengan paras binar
yang gemerlap cahaya malam

Hingga ku luluh dengan kata terbata
saat bibir ingin berucap
saat mata ingin berkaca
dan saat raga ingin berontak

Waktu kan terus berjalan
hingga tabir kehidupan terungkap
mencapai suatu benih ketabahan
merangkum sutu bentuk kepasrahan

Apah daya ku
apalah kemampuan ku
tuk merubah takdir yang telah ditentukan
aku hanya insan yang mengarapkan ridho dari-Mu

Letih


Letih...
semenjak hal ini telah terjadi
hingga sang mentari pun mengawali
tuk berupaya mencari suatu kepastian

Letih…
hanya saja ku tak berani
mengungkapkan paras diri ini
sampai larut penantian menjadi bagian dari takdir

Mungkin suatu takdir tak bisa
terganti di dunia beragama ini
tapi tidak ada yang tidak mungkin
jika apah yang kita lakuin terbaik dan terindah

Aku takut, aku salah kira
meski kusadari kini ku di tengah itu semua
aku hanya dapat bertanya
tanpa sedikitpun kepastian akan jawabnya

Pertama Mengenalmu

Ketika pertama ku akrab dengan dirimu
Paras mu menggodaku untuk bisa mengenalmu
Atupun sekedar ingin menemanimu
Dari apah yang ingin ku tahu nanti

    Mengenalmu dahulu hal yang tidak mudah untuk diriku
    Aku tak menyangka akan seperti ini jadinya
    Bahwa kamu itu wanita yang cantik
    Bahkan bisa lebih cantik dari apah yg ku lihat

Kamu tau, aku bingung saat ingin berbuat apah
Mungkin apah yang ingin ku lakukan sulit terlaksana
Sebab kamu membuat mulut ini terdiam sesaat
Bahkan membuat pikirin terbagi dua
   
    Sungguh aneh jika kini aku mencintaimu
    Aku dulu hanya ingin berteman
    Tapi malah pertemanan yang mengawali hubungan ini
    Yang sampai kini masih terjalin

Kamu tau, dulu aku bukan sapa-sapa dihadapanmu
Tapi kini kamu menjadi pengisi hati kau
Bak seperti kamu menyanyi di dalam hati ini
Yang terasa terdengar merdu di nyanyikan

    Aku tidak ingin berakhir cepat
    Ataupun berakhir dengan air mata
    Yang akupun melakukan hal itu
    Baut kamu yang terindah

Kelak aku ingin cinta ini terus ada
Tapi jika aku pun masih ada disni...
Aku akan menjadi terbaik
Walau aku tau, aku bukan yang terbaik buat kamu...