Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna

PERSAINGAN SEMPURNA MEMAKSIMUMKAN EFISIENSI
                Pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi dibagi menjadi dua konsep yaitu efisiensi produktif dan efisiensi alokatif.
Arti Efisiensi dalam Analisis Ekonomi
                Yang dimaksudkan dengan menggunakan sumber-sumber daya (daya-daya produksi secara efisien apabila :
1.       Seluruh sumber-sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan.
2.      Corak penggunaannya adalah sedemikin rupa sehingga tidak terdapat corak penggunaan yang lain yang akan dapat menambah kemakmuran masyarakat. Dengan kata lain penggunaannya yang sekarang telah memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk melihat apakah sumber-sumber daya digunakan secara efisien atau tidak, perlulah diteliti dua pengertian efisiensi yaitu :
1.       Efisiensi Produktif
Efisiensi produktif adalah kegiatan firma menghasilkan suatau barang yang operasinya mencapai suatu tingkat produksi di mana biaya rata-ratanya adalah yang paling minimum.
2.       Efisiensi Alokatif
Efisiensi alokatif adalah kegiatan firma menghasilkan suatu barang yang operasinya mencapai suatu tingkat produksi dimana tingkat harga sama dengan harga marjinal.

Efesiensi dalam Persaingan Sempurna
                Di dalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi yang dijelaskan di atas akan selalu wujud. Di dalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif selalu dicapai oleh perusahaan dalam persaingan sempurna.
         Dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dan di dalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian di dalam jangka panjang ini berlaku harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. Maka dapatlah disimpulkan bahwa penggunaan sumber-sumber daya adalah sangat efisien dalam pasar persaingan sempurna. 

KEBEBASAN BERTINDAK DAN MEMILIH
            Di dalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menetukan harga, jumlah produksi, dan jenis-jenis barnag yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi faktor yang menetukan pengalokasiannya. Dengan adanya kebebasan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya.

BEBERAPA KRITIK TERHADAP PERSAINGAN SEMPURNA
1.       Persaingan Sempurna Tidak Mendorong Inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh peusahaan lain. Akibatnya suatu perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
2.       Persaingan Sempurna Adakalanya Menimbulkan Biaya Sosial
Di dalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangan perusahaan, penggunaannya mungkin sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat adakalanya merugikan. Sebagai contoh kegiatan yang efisien tersebut mungkin menimbulkan pengotoran lingkungan yang serius, maka biaya sosial dari kegiatan tersebut sangat tinggi (masyarakat menderita kerugian).

3.       Membatasi Pilihan Konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahaan adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai banyak pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya. Dalam pasar persaingan monopolitis dan oligopoli. Suatu jenis barang tertentu diproduksikan secara berbeda-beda coraknya oleh perusahaan perusahaan. Maka terdapat lebih banyak variasi dan pilihan kepada konsumen.

4.       Biaya Produksi Dalam Persaingan Sempurna Mungkin Lebih Tinggi
Di dalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling minimum, tersirat (yang tidak dinyatakan) pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan–perusahaan dalam bentuk pasar lainnya (seperti misalnya pasar monopoli) mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi, perkembangan teknologi dan inovasi.

5.       Distribusi Pendapatan Tidak Selalu Merata
Suatu corak distribusi pendapatn tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien.
Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.
Dengan memperhatikan keadaan permintaan dalam pasar, maka efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber daya mencapai maksimum tetapi ia tidak memaksimumkan kepentingan seluruh masyarakat.


Sumber : Mikro Ekonomi Pengantar edisi Ketiga, Sadono Sukirno

Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek

SYARAT PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN
                Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh sutau perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut :
  •   Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Maka, dengan cara pertama ini keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total.
  •   Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) atau MR=MC.

MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM
Untuk menetukan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan terdapat dua cara yaitu:
1.       Hasil Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
Untuk menentukan keadaan tersebut yang perlu dilakukan adalah membandingkan hasil penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat produksi dan menentukan tingkat produksi di mana hasil penjualan total melebihi biaya total pada jumlah yang paling maksimum. Keuntungan yang diperoleh dihitung dengan formula sebagai berikut keuntungan = hasil penjualan total – biaya produksi total.
2.       Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal dan Keuntungan
Dihitung berdasarkan formula berikut tambahan untung = tambahan penjualan total – tambahan biaya. Tingkat produksi  MC =MR.


PENDEKATAN BIAYA MARJINAL-HASIL PENJUALAN MARJINAL
                Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan) yaitu:
  •  Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal).
  •  Mendapat untung normal.
  • Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah.
  • Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
Keuntungan Normal
                Keuntungan normal adalah suatu keadaan dalam operasi perusahaan di mana seluruh hasil penjualan yang diperolehnya adalah sama dengan seluruh biaya yang dibelanjakannya, termasuk jumlah biaya tetap dan biaya tersembunyi.
Keuntungan Lebih Normal
              Keuntungan lebih normal ada;ah operasi perusahaan yang menguntungkan, yaitu jumlah hasil penjualannya melebihi semua biaya produksinya.


OPERASI PERUSAHAAN DAN INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang perusahaan dan industri dapat membuat beberapa perubahan tertentu. Perusahaan dapat menambah faktor-faktor produksi yang ada di dalam jangka pendek adalah tetap jumlahnya. Kemungkinan ini menyebabkan perusahaan tidak lagi mengeluarkan biaya tetap. Semuanya adalah biaya berubah. Perubahan lain yang mungkin berlaku dalam jangka panjang adalah kemajuan teknologi, kenaikan upah tenaga kerja dan kenaikan harga-harga umum (inflasi). Perubahan ini akan mempengaruhi biaya produksi di setiap perusahaan.   

KEUNTUNGAN JANGKA PANJANG: UNTUNG NORMAL
            Di dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh keuntugan luar biasa (melebihi normal). Keuntungan luar biasa akan menarik perusahaan–perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut.
       Kemasukan mereka akan menambah penawaran, dan seterusnya pertambahan penawaran ini akan menurunkan harga. Penyesuaian seperti ini akan terus berlangsung sehingga tidak terdapat lagi keuntugan yang melebihi normal.
         Juga keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian adalah merupakan keadaan yang sementara. Kerugian mendorong beberapa perusahaan untuk mengundurkan diri dari industri tersebut. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna cenderung untuk memperoleh keuntungan normal saja.

Contoh Grafik atau Kurva :
 









 

Sumber : Mikro Ekonomi Pengantar edisi Ketiga, Sadono Sukirno
www.google.com