Sebuah Hati

Saat ku lihat kamu
Begetar semua jantung ku
Melihat semua ini tak berdaya
Sekejap menghilang

    Apa yang kurasa bukan hanya mimpi
    Melainkan sebuah citra yang indah
    Bintang pun tau
    Kalau kamu begitu cerah

Ku melukis wajah dengan senyum mu
Yang terlampir di dalam hati
Meski sebuah hati
Harus rela ku alihkan

    Dimana saat kita bertemu
    Aku ingin berupaya mendapatkan
    Apah yang kau mau
    Begitu pun sebuah hati ini tau

Sebuah hati tak harus meringis
Mendebgar sakit di luar hati
Sebuah hati tak harus teriris
Walau tak kuat hadapi

    Jalani yang ada sekarang
    Tak perlu menunda kapan pun itu
    Kelak sebuah hati bicara
    Bahwa hati tak boleh disakiti

Mempelajari Sebuah Puisi

Menurut saya untuk melestarikan bahasa sehari-hari kita sendiri yaitu Bahasa Indonesia, mungkin ada caranya yaitu membuat puisi. Sebuah puisi merupakan ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya dalam satu bentuk ciptaan yang utuh dan menyatu. Puisi pun terkadang merupakan sebuah bahasa-bahasa indah yang dituliskan seorang penyair. Secara garis besar, sebuah puisi terdiri atas 7 unsur, yaitu: tema, suasana, imajinasi, amanat, nada, suasana, dan perasaan. Sedangkan prinsip dasar sebuah puisi adalah berkata sedikit mungkin, tetapi mempunyai arti sebanyak mungkin.
Secara tidak langsung puisi tersebut merupakan perumpamaan yang terangkai dalam sajian kata-kata indah, singkat dan cerdas. Puisi juga bisa disebut salah satu bentuk karya sastra yang memiliki dua fungsi yakni sebagai karya sastra itu sendiri dan juga sebagai sebagai cara atau alat bagi sapa yang memegang dan membaca puisi tersebut.
Puisi itu tidak lepas dari seorang Chairil Gibran, Dia seorang penulis puisi hebat dengan banyak beberapa puisi yang ia buat sangat menyanyat hati serta menjadi decak kagum bagi pembaca nya. Dalam hal membuat puisi, mungkin mudah namun dalam hal pencitraan serta pendalaman dari sebuah arti tulisan yang akan penyair buat.
Dalam kehidupan sehari-hari, puisi bisa kita bawa ke dalam hidup kita. Contohnya yang dasar yaitu, puisi untuk seorang ibu. Di dalam sebuah puisi ibu, kita di situ diyakini memberi efek indah terhadap jasa-jasa seorang ibu terhadap anak-anaknya. Meski itu dengan membuat sebuah puisi ibu, kita diajak untuk mendalami kembali apa saja yang telah ia lakukan terhadap kita serta hal apa yang patut kita lakukan untuk membahagiakan dia. 
Berkenaan dengan pembelajaran puisi ada dua unsur yang harus mendapat perhatian guru yaitu unsur isi (makna puisi) dan unsur  metode (cara) pengungkapan puisi. Pembelajaran puisi harus sampai berhasil mengungkapkan rahasia isi puisi dan rahasia pengungkapannya. 
1.      Unsur Isi Puisi (Makna Puisi)
·         Tema 
·         Rasa 
·         Nada
·         Amanat

2.      Unsur Metode Puisi (Cara Pengungkapan Puisi)
·         Diksi
·         Imajinasi
·         Kata Nyata
·         Rima
·         Irama

 Contoh Puisi saya

Waktu


Akan waktu yang tak pernah mau menunggu
ku hanya ingin raga mu yang terlihat
tentang rasa yang ku bingkai
rindu terdalam yang ku rangkai

Entah dimana kita berpadu kembali,
dengan sejuta langkah resah
menyibak kumparan kabut dengan paras binar
yang gemerlap cahaya malam

Hingga ku luluh dengan kata terbata
saat bibir ingin berucap
saat mata ingin berkaca
dan saat raga ingin berontak

Waktu kan terus berjalan
hingga tabir kehidupan terungkap
mencapai suatu benih ketabahan
merangkum sutu bentuk kepasrahan

Apah daya ku
apalah kemampuan ku
tuk merubah takdir yang telah ditentukan
aku hanya insan yang mengarapkan ridho dari-Mu

Apah daya ku
apalah kemampuan ku
tuk merubah takdir yang telah ditentukan
aku hanya insan yang mengarapkan ridho dari-Mu

Sate Ayam Ponorogo


Sate ayam Ponorogo adalah jenis sate yang berasal dari kota Ponorogo, Jawa Timur. Daging ayamnya sendiri sangat empuk dan bumbunya meresap. Sate Ponorogo berbeda daripada Sate Madura yang populer. Sate ayam Ponorogo itu sangat empuk, dia memiliki daging yang empuk, ternyata berdasarkan cara pemotongan ayamnya yg berbeda. Sama-sama sate, sama-sama ayam. Hanya di sini ayamnya di fillet, daging dan kulitnya di bedakan. Tak hanya itu saja, dalam penyajiannya pun berbeda. Jika sate ayam lainnya, daging dan kulit disatukan, sate ayam Ponorogo dibuat terpisah.Perbedaannya yang lain adalah pada cara memotong dagingnya. Dagingnya tidak dipotong menyerupai dadu seperti sate ayam pada umumnya, melainkan disayat tipis panjang menyerupai fillet, sehingga selain lebih empuk, gajih atau lemak pada dagingnya pun bisa disisihkan. Sate daging ayam dapat disajikan bersama dengan sate usus, kulit, dan telur ayam muda. Perbedaan berikutnya adalah sate Ponorogo melalui proses perendaman bumbu, agar bumbu meresap ke dalam daging. Sate daging, usus, dan kulit dibumbui dengan bumbu kecap dan minyak sayur.
Setelah bumbunya merata, sate dipanggang di atas pemanggang sate selama kurang lebih 3-5 menit. Alat pemanggang sate Ponorogo terbuat dari tungku (panggangan) yang terbuat dari tanah liat. Panggangan ini memiliki lubang di satu sisi untuk mengipas bara arang didalamnya. Setelah berwarna kecoklatan, semua sate diletakkan di atas piring untuk dibumbui lagi dengan Bumbu Spesial. Setelah matang, sate dilumuri dengan bumbu kacang yang ditumbuk halus.
Sulit menemui restoran atau penjual Sate ayam Ponorogo di luar kota asalnya di Jawa Timur ini, selain belum tentu menemui kesamaan cita rasa aslinya. Meskipun demikian beberapa warung atau restoran yang menyajikan sate Ponorogo dapat ditemukan di Surabaya dan Jakarta.

Maksud Dari Prinsip Usability

Prinsip Usability

Prinsip Usability adalah prinsip penggunaan dari sebuah sistem oleh sistem lain yang lebih kompleks
Apa hubungannya prinsip usability ini dengan Interaksi Manusia & Komputer ? Saya akan coba sedikit membahas tentang hal itu.

Prinsip Usability terbagi atas :
  1. Human Abilities
  2. Human Capabilities
  3. Memory
  4. Process
  5. Observations
  6. Problem Solving
1. HUMAN ABILITIES
  • BAIK
- Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
- Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
- Kemampuan memahami tinggi
- Mekanisme konsentrasi powerful
- Pengenalan pola pikir powerful
  • BURUK
- Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
- Durasi STM terbatas
- Akses yang tidak dapat diandalkan pada STM
- Proses yang cenderung salah
- Proses yang lambat

2. HUMAN CAPABILITIES
Faktor manusia ini harus diperhatikan, karena dari sinilah desain yang lebih baik didapatkan.
User perlu mengetahui hal-hal berikut dalam merancang :
  1. i.  Penginderaan / Panca indra (Mata, Telinga, Peraba)
  2. ii. Proses informasi
  3. iii. Sistem Motor
i.a. PENGLIHATAN / INDRA MATA (VISION)

Konsep penglihatan terdiri dari dua tahap :
  • Penerimaan stimulus dari luar secara fisik
  • Pemrosesan serta interpretasi dari stimulus tersebut
a. Kemampuan Penglihatan
  • Sensivitas
Luminance : jumlah cahaya yang dipantulkan oleh permukaan objek, dengan ukuran
10-6 – 107 mL
  • Ketajaman
- Visual acuity : kemampuan manusia melihat objek secara detail
- Sudut pandang (visual angle) : besarnya ruang pandang yang digunakan objek →
derajat (degree) / minutes of arc → 1 derajat = 60 minutes of arc
  • Pergerakan
- Pola visual dari kata direkam → di-dekoding menurut representasi bahasa →
pemrosesan bahasa meliputi analisis sintaks dan semantik terhadap frase dan kalimat
- Mata bergerak terhadap teks → regression
  • Kemampuan membaca akan berkurang atau menurun karena usia
b. Warna
  • Warna dikaitkan dengan hue, intensitas, dan saturation
  • Hue → panjang gelombang spektrum cahaya
  • Intensitas brightness dari warna
  • Saturation → jumlah / kadar putih (whiteness) dalam warna
  • Masalah persepsi warna pada cones (sel pada selaput retina yang sensitif terhadap warna) dan ganglion (simpul syaraf)
  • 380 (blue) ~ 770nm (red)
  • Radiasi dalam spektrum (panjang gelombang cahaya) adalah 400 – 700 nm

i.b. PENDENGARAN (HEARING)

  • Sistem auditory memiliki kapasitas sangat besar untuk mengumpulkan informasi lingkungan sekitar.
  • Dapat mendengar objek apa saja yang ada di sekitar dan memperkirakan kemana objek tersebut akan berpindah
    • Pemrosesan suara
    • Suara memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
- Pitch : frekuensi suara (20 – 20.000 HZ)
- Loudness : amplitudo suara (30 – 100dB)
- Timbre : tipe atau jenis suara
  • Sistem auditory melakukan filtering suara → kita mengabaikan
  • suara background dan berkonsentrasi pada informasi yang penting
i.c. PERABA (TOUCH)

  • Manusia menerima stimuli melalui kulit. Kulit memiliki tiga jenis sensor penerima (sensory receptor), yaitu :
Thermoceptor → merespon panas / dingin
Nociceptor → merespon pada tekanan yang intens, rasa sakit
Mechanoceptor → merespon pada tekanan IMK
  • Keyboard bisa dikaitkan dengan posisi-posisi bentuk tombol, juga pengoperasian yang memerlukan penekanan, ada yang berat atau malah terlalu ringan.
ii. PROSES INFORMASI
Proses informasi pada manusia terdiri dari 3 sistem utama :
1. Perseptual
- Menangani sensor dari luar
- Sebagai buffer untuk menampung masukkan yang diterima dari indera manusia
- Diproses (diterima) untuk diteruskan ke otak (memori)
2. Kognitif : memproses hubungan keduanya
3. Sistem Motor : mengontrol aksi / respon (pergerakan, kecepatan, kekuatan)

3. MEMORI

  • Memori menyimpan pengetahuan faktual dan pengetahuan prosedural.
  • Terdapat 4 tipe memori :

1. Perceptual Buffer (Memori Sensor)
- Terbatas kapasitasnya.
- Informasi yang masuk melalui indera tidak semua dapat diproses.

2. Short Term Memory (STM)
- Memori kerja menyimpan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat / sementara
pada saat kita sedang melakukan pekerjaan.
- Dapat diakses dengan cepat, namun berkurang secara cepat pula
- Metode digunakan untuk mengukur kapasitas, yaitu berdasarkan :
a. Panjang suatu deret (sequence) yang dapat diingat secara terurut.
b. Kemampuan mengingat kembali item-item secara acak.
Untuk mengukur berdasarkan metode yang pertama :
0          7          1          6          7          6          9          1          5          3
  • G.A. Miller : 7 +/- 2 ( dari 5 hingga 9) digit

0 7 1 – 6 7 6 – 9 1 5 3 telepon
(area)   (distrik)   (nomor)
  • Kelompok-kelompok digit = Chunk
HEC ATR ANU PTH ETR EET – sekumpulan chunk
Informasinya : dengan memindah karakter akhir ke posisi awal, urutan tersebut akan
mudah direcall.
  • THE CAT RAN UPT HET REE THE CAT RAN UP THE TREE
    • Bentuk yang sukses dari chunk dikenal dengan CLOSURE. Proses ini digeneralisasi ke penyelesaian tugas yang ada di STM. Jika subjek gagal untuk melakukan atau ada interferensi maka subjek akan kehilangan jejak dari apa yang telah dikerjakannya dan terjadi kesalahan.Untuk mengukur kemampuan untuk mengingat item secara acak → lebih mudah mengingat item yang baru ( recency effect)
3. Intermediate
Menyimpan untuk ke LTM

4. Long Term Memory (LTM)
- Penyimpanan utama untuk informasi faktual, pengetahuan berdasarkan eksperimen / pengalaman, aturan-aturan prosedur, tingkah laku, dsb.
-   Kapasitasnya lebih besar, waktu akses yang lebih lambat, serta proses hilangnya informasi lebih lambat.
Terdapat dua jenis LTM :
a. Memori Episodik : menyimpan “data” kejadian atau pengalaman dalam bentuk serial
menurut waktu.
b. Memori Semantik : menyimpan record-record fakta, konsep, keahliaan (skills) serta
informasi lain yang diperoleh selama hidup dengan terstruktur.
Pemrosesan Memori Jangka Panjang
  • Aktivitas :
- Menyimpan atau mengingat informasi
- Menghilangkan atau melupakan informasi
- Memanggil kembali informasi
  • Tersimpan karena pengulangan (rehearsal)
  • Ebbinghaus → jumlah yang dipelajari berbanding lurus dengan waktu mempelajarinya = total time hypothesis
  • Proses melupakan informasi : decay → karena sudah lama berada di LTM sehingga lambat laun akan terlupakan + interference → karena adanya informasi baru yang lama terlupakan.
  • Proses memanggil kembali informasi : recall → memanggil kembali secara langsung informasi + recognition → presentasi sejumlah pengetahuan (knowledge) yang terkait sebagai petunjuk.

4. OBSERVASI
  • Orang lebih fokus untuk menyelesaikan masalah, tidak untuk belajar menggunakan suatu sistem secara efektif.
  • Orang menggunakan perbandingan jika tidak ada penyelesaian.
  • Orang lebih kepada heuristic daripada algorithmic
    • Lebih mencoba coba-coba daripada pemikiran matang
    • Orang lebih memilih sub-strategi untuk masalah yang tidak terlalu penting.
    • Orang belajar strategi lebih baik dengan latihan
5. PENYELESAIAN MASALAH
  • Setelah penyimpanan di LTM, kemudian diaplikasikan
  • Penalaran (Reasoning) : proses pengambilan kesimpulan mengenai sesuatu atau hal baru dengan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.
Reasoning terdiri dari :
  • Deduktif
- Menarik kesimpulan secara logika dari premis yang diberikan
- Jika A, maka B
- Sangat buruk untuk mengkonfirmasikan validitas dan kebenaran
Contoh :
If it is Friday then she will go to work
It if Fridy
Therefore she will go to work
If it raining then the ground is dry
It is raining
Therefore the ground is dry
  • Induktif
- Men-generalisasi dari kasus sebelumnya untuk belajar tentang hal baru
- Meskipun induksi mungkin tidak dapat diandalkan namun merupakan proses
yang berguna
- Induksi mengakibatkan manusia senantiasa belajar mengenai lingkungan
  • Abduktif
- Penalaran dari sebuah fakta ke aksi atau kondisi yang mengakibatkan fakta
tersebut terjadi
- Metode ini digunakan untuk menjelaskan event yang kita amati
- Mungkin tidak dapat diandalkan, namun manusia seringkali menerangkan
sesuatu hal dengan cara seperti ini, dan mempertahankan hingga ada bukti lain
yang mendukung penjelasan atau teori alternatif

Contoh Soal 2

Sebuah pabrik sepatu menghasilkan 50 pasang sepatu dengan perincian biaya :
Biaya tetap (TFC)                 = RP. 6.000,-
Biaya variabel total (TVC)   = Rp. 29.250,-
                                                ––––––––––– +
Total biaya (TC)                    = Rp. 35.250,-
Kemudian pabrik sepatu itu menambah produksinya menjadi 51 dengan perincian
biaya :
Biaya tetap (TFC)                 = RP. 6.000,-
Biaya variabel total (TVC)   = Rp. 35.000,-
––––––––––– +
Total biaya (TC)                    = Rp. 41.000,-
Berapakah biaya marginalnya ?.
Jawab :
ΔTC = TC51 - TC50 = 41.000 - 35.250
= 5.750
ΔQ = Q51 - Q50        = 51 - 50
= 1
Maka MC = ΔTC       5.750
                    -------- = ---------
                     ΔQ             1
MC            = 5.750

Sumber : Perhitungan Laba/Rugi Suatu Usaha, Nurmawan S Pd

Contoh Soal 1

Dalam suatu pasar bersaing sempurna, diketahui kurva permintaan industrinya adalah :
Q = 15-2,5 P dan kurva marginal cost industry MC = 1,5+0,2 Q.
Q = Jumlah komoditas yang dijual dan P = Harga jual. Pada waktu perusahaan-persuhaan dalam industry tersebut mencapai keuntunganan maksimum, total fixed cost adalah sebesar 13,50,-. Ditanya:
      a.    Jumlah komoditas yang dijual
      b.    Harga jual
      c.    Total Revenue
      d.    Average fixed cost
Penyelesaian :
Q = 15 – 2,5 P           MC = 1,5 + 0,2 Q      TFC = 13,50
      a.    Syarat agar Ï€ (profit) maksimum: P = MC (karena MR = P)
Q = 15 – 2,5 P P = 6 – 0,4 Q
                                6 – 0,4 Q = 1,5 + 0,2 Q
                                0,6 Q = 4,5
                                Q = 7,5
     b.    P = 6 – 0,4(7,5) = 3
     c.    TR = P.Q = 3 x 7,5 = 22,5
     d.    AFC = TFC/Q = 13,50/7,5 = 1,8


S  Sumber :Ekonomi Mikro, Sebuah Kajian Koprehensif, Sugiarto

Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna

PERSAINGAN SEMPURNA MEMAKSIMUMKAN EFISIENSI
                Pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi dibagi menjadi dua konsep yaitu efisiensi produktif dan efisiensi alokatif.
Arti Efisiensi dalam Analisis Ekonomi
                Yang dimaksudkan dengan menggunakan sumber-sumber daya (daya-daya produksi secara efisien apabila :
1.       Seluruh sumber-sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan.
2.      Corak penggunaannya adalah sedemikin rupa sehingga tidak terdapat corak penggunaan yang lain yang akan dapat menambah kemakmuran masyarakat. Dengan kata lain penggunaannya yang sekarang telah memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk melihat apakah sumber-sumber daya digunakan secara efisien atau tidak, perlulah diteliti dua pengertian efisiensi yaitu :
1.       Efisiensi Produktif
Efisiensi produktif adalah kegiatan firma menghasilkan suatau barang yang operasinya mencapai suatu tingkat produksi di mana biaya rata-ratanya adalah yang paling minimum.
2.       Efisiensi Alokatif
Efisiensi alokatif adalah kegiatan firma menghasilkan suatu barang yang operasinya mencapai suatu tingkat produksi dimana tingkat harga sama dengan harga marjinal.

Efesiensi dalam Persaingan Sempurna
                Di dalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi yang dijelaskan di atas akan selalu wujud. Di dalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif selalu dicapai oleh perusahaan dalam persaingan sempurna.
         Dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dan di dalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian di dalam jangka panjang ini berlaku harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. Maka dapatlah disimpulkan bahwa penggunaan sumber-sumber daya adalah sangat efisien dalam pasar persaingan sempurna. 

KEBEBASAN BERTINDAK DAN MEMILIH
            Di dalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menetukan harga, jumlah produksi, dan jenis-jenis barnag yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi faktor yang menetukan pengalokasiannya. Dengan adanya kebebasan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya.

BEBERAPA KRITIK TERHADAP PERSAINGAN SEMPURNA
1.       Persaingan Sempurna Tidak Mendorong Inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh peusahaan lain. Akibatnya suatu perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
2.       Persaingan Sempurna Adakalanya Menimbulkan Biaya Sosial
Di dalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangan perusahaan, penggunaannya mungkin sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat adakalanya merugikan. Sebagai contoh kegiatan yang efisien tersebut mungkin menimbulkan pengotoran lingkungan yang serius, maka biaya sosial dari kegiatan tersebut sangat tinggi (masyarakat menderita kerugian).

3.       Membatasi Pilihan Konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahaan adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai banyak pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya. Dalam pasar persaingan monopolitis dan oligopoli. Suatu jenis barang tertentu diproduksikan secara berbeda-beda coraknya oleh perusahaan perusahaan. Maka terdapat lebih banyak variasi dan pilihan kepada konsumen.

4.       Biaya Produksi Dalam Persaingan Sempurna Mungkin Lebih Tinggi
Di dalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling minimum, tersirat (yang tidak dinyatakan) pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan–perusahaan dalam bentuk pasar lainnya (seperti misalnya pasar monopoli) mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi, perkembangan teknologi dan inovasi.

5.       Distribusi Pendapatan Tidak Selalu Merata
Suatu corak distribusi pendapatn tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien.
Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.
Dengan memperhatikan keadaan permintaan dalam pasar, maka efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber daya mencapai maksimum tetapi ia tidak memaksimumkan kepentingan seluruh masyarakat.


Sumber : Mikro Ekonomi Pengantar edisi Ketiga, Sadono Sukirno

Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek

SYARAT PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN
                Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh sutau perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut :
  •   Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Maka, dengan cara pertama ini keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total.
  •   Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) atau MR=MC.

MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM
Untuk menetukan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan terdapat dua cara yaitu:
1.       Hasil Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
Untuk menentukan keadaan tersebut yang perlu dilakukan adalah membandingkan hasil penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat produksi dan menentukan tingkat produksi di mana hasil penjualan total melebihi biaya total pada jumlah yang paling maksimum. Keuntungan yang diperoleh dihitung dengan formula sebagai berikut keuntungan = hasil penjualan total – biaya produksi total.
2.       Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal dan Keuntungan
Dihitung berdasarkan formula berikut tambahan untung = tambahan penjualan total – tambahan biaya. Tingkat produksi  MC =MR.


PENDEKATAN BIAYA MARJINAL-HASIL PENJUALAN MARJINAL
                Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan) yaitu:
  •  Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal).
  •  Mendapat untung normal.
  • Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah.
  • Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
Keuntungan Normal
                Keuntungan normal adalah suatu keadaan dalam operasi perusahaan di mana seluruh hasil penjualan yang diperolehnya adalah sama dengan seluruh biaya yang dibelanjakannya, termasuk jumlah biaya tetap dan biaya tersembunyi.
Keuntungan Lebih Normal
              Keuntungan lebih normal ada;ah operasi perusahaan yang menguntungkan, yaitu jumlah hasil penjualannya melebihi semua biaya produksinya.


OPERASI PERUSAHAAN DAN INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang perusahaan dan industri dapat membuat beberapa perubahan tertentu. Perusahaan dapat menambah faktor-faktor produksi yang ada di dalam jangka pendek adalah tetap jumlahnya. Kemungkinan ini menyebabkan perusahaan tidak lagi mengeluarkan biaya tetap. Semuanya adalah biaya berubah. Perubahan lain yang mungkin berlaku dalam jangka panjang adalah kemajuan teknologi, kenaikan upah tenaga kerja dan kenaikan harga-harga umum (inflasi). Perubahan ini akan mempengaruhi biaya produksi di setiap perusahaan.   

KEUNTUNGAN JANGKA PANJANG: UNTUNG NORMAL
            Di dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh keuntugan luar biasa (melebihi normal). Keuntungan luar biasa akan menarik perusahaan–perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut.
       Kemasukan mereka akan menambah penawaran, dan seterusnya pertambahan penawaran ini akan menurunkan harga. Penyesuaian seperti ini akan terus berlangsung sehingga tidak terdapat lagi keuntugan yang melebihi normal.
         Juga keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian adalah merupakan keadaan yang sementara. Kerugian mendorong beberapa perusahaan untuk mengundurkan diri dari industri tersebut. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna cenderung untuk memperoleh keuntungan normal saja.

Contoh Grafik atau Kurva :
 









 

Sumber : Mikro Ekonomi Pengantar edisi Ketiga, Sadono Sukirno
www.google.com