Menurut saya untuk melestarikan bahasa sehari-hari kita sendiri yaitu Bahasa Indonesia, mungkin ada caranya yaitu membuat puisi. Sebuah puisi merupakan ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya dalam satu bentuk ciptaan yang utuh dan menyatu. Puisi pun terkadang merupakan sebuah bahasa-bahasa indah yang dituliskan seorang penyair. Secara garis besar, sebuah puisi terdiri atas 7 unsur, yaitu: tema, suasana, imajinasi, amanat, nada, suasana, dan perasaan. Sedangkan prinsip dasar sebuah puisi adalah berkata sedikit mungkin, tetapi mempunyai arti sebanyak mungkin.
Secara tidak langsung puisi tersebut merupakan perumpamaan yang terangkai dalam sajian kata-kata indah, singkat dan cerdas. Puisi juga bisa disebut salah satu bentuk karya sastra yang memiliki dua fungsi yakni sebagai karya sastra itu sendiri dan juga sebagai sebagai cara atau alat bagi sapa yang memegang dan membaca puisi tersebut.
Puisi itu tidak lepas dari seorang Chairil Gibran, Dia seorang penulis puisi hebat dengan banyak beberapa puisi yang ia buat sangat menyanyat hati serta menjadi decak kagum bagi pembaca nya. Dalam hal membuat puisi, mungkin mudah namun dalam hal pencitraan serta pendalaman dari sebuah arti tulisan yang akan penyair buat.
Dalam kehidupan sehari-hari, puisi bisa kita bawa ke dalam hidup kita. Contohnya yang dasar yaitu, puisi untuk seorang ibu. Di dalam sebuah puisi ibu, kita di situ diyakini memberi efek indah terhadap jasa-jasa seorang ibu terhadap anak-anaknya. Meski itu dengan membuat sebuah puisi ibu, kita diajak untuk mendalami kembali apa saja yang telah ia lakukan terhadap kita serta hal apa yang patut kita lakukan untuk membahagiakan dia. 
Berkenaan dengan pembelajaran puisi ada dua unsur yang harus mendapat perhatian guru yaitu unsur isi (makna puisi) dan unsur  metode (cara) pengungkapan puisi. Pembelajaran puisi harus sampai berhasil mengungkapkan rahasia isi puisi dan rahasia pengungkapannya. 
1.      Unsur Isi Puisi (Makna Puisi)
·         Tema 
·         Rasa 
·         Nada
·         Amanat

2.      Unsur Metode Puisi (Cara Pengungkapan Puisi)
·         Diksi
·         Imajinasi
·         Kata Nyata
·         Rima
·         Irama

 Contoh Puisi saya

Waktu


Akan waktu yang tak pernah mau menunggu
ku hanya ingin raga mu yang terlihat
tentang rasa yang ku bingkai
rindu terdalam yang ku rangkai

Entah dimana kita berpadu kembali,
dengan sejuta langkah resah
menyibak kumparan kabut dengan paras binar
yang gemerlap cahaya malam

Hingga ku luluh dengan kata terbata
saat bibir ingin berucap
saat mata ingin berkaca
dan saat raga ingin berontak

Waktu kan terus berjalan
hingga tabir kehidupan terungkap
mencapai suatu benih ketabahan
merangkum sutu bentuk kepasrahan

Apah daya ku
apalah kemampuan ku
tuk merubah takdir yang telah ditentukan
aku hanya insan yang mengarapkan ridho dari-Mu

Apah daya ku
apalah kemampuan ku
tuk merubah takdir yang telah ditentukan
aku hanya insan yang mengarapkan ridho dari-Mu